Tanda-tanda husnul khatimah banyak yang telah
disimpulkan oleh para ulama dengan penelitian terhadap nash-nash yang terkait.
Disini kami uraikan sebahagian tanda-tanda tersebut, apakah mati Syahid hanya bagi
yang gugur di medan tempur saja? Tentunya tidak.
Ada tiga macam Mati Syahid, yaitu:
1.Mati Syahid dunia akhirat, (tentera yang gugur di medan tempur dalam membela Agama Allah).
2.Mati Syahid Akhirat, (Mati akibat melahirkan anak, mati lemas, sakit perut, tertimpa batu atau sejenisnya, kecelakaan dan lain-lain).
3.Mati Syahid Dunia, (perajurit gugur di medan tempur dengan niat membela Agama Allah dan mengharap rampasan perang).
Alhasil, semuanya mendapat derajat/ pahala mati Syahid, hanya saja, paling utama adalah mati Syahid Dunia Akhirat dan jasadnya haram dimandikan dan di solatkan, adapun jenis yang lain, sekalipun mendapat darjat/ pahala mati Syahid tetap wajib dimandikan, disolatkan dan dikafankan. mari kita semak beberapa Hadis Nabi Muhammad SAW tentang wafat Husnul khatimah dan mati Syahid beserta tanda-tandanya, diantaranya:
1.Wafat dalam keadaan mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah. Hadits riwayat Al-Hakim dll, bahwasannya Rasululah SAW bersabda, Maksud Hadist: “Barangsiapa yang akhir ucapannya Laa ilaaha illallah, maka ia masuk surga.”
2.Meninggal dengan kening berkeringat. Hadits riwayat Buraidah bin Hashib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, Maksud Hadist: “Kematian seorang mukmin dengan keringat di kening.”
3.Wafat pada malam Jum’at atau siangnya. Rasulullah SAW bersabda, Maksud Hadis: “Tidaklah seorang muslim wafat pada hari Jum’at atau malam Jum’at,melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur”.(Ahmad & Tirmidzi).
Disini kita bertanya tanya, bagaimana kalau seorang yang wafat selain hari kamis atau jum’at? Tentunya sama saja, tergantung amalannya selama didunia. Walaupun wafat hari Jum’at/ malam Jum’at, bila perbuatannya buruk hingga menghembuskan nafas yang terakhir, maka tetap akan mendapat siksa Allah. Yakni, wafat hari Jum’at/ malam Jum’at itu bukan jaminan.
Banyak sekali orang-orang yang baik perilakunya, namun ia mati dihari-hari selain Jum’at/ malam Jum’at termasuk Nabi Muhammad SAW wafat pada hari minggu malam Isnin. Maka dari itu, kita diwajibkan berbaik sangka terhadap orang yang sudah mati.
Hadits riwayat Muslim dalam Shahihnya, bahwasanya beliau SAW, bersabda:
Maksud Hadist “Siapakah orang yang syahid menurut kalian?” Para sahabat menjawab,”Orang yang terbunuh di jalan Allah, maka ia syahid.” Rasulullah SAW bersabda, ”Kalau begitu, orang yang mati syahid dari umatku sedikit,” mereka bertanya,”Kalau begitu, siapa wahai Rasulullah?” Beliau SAW menjawab, ”Orang yang terbunuh di jalan Allah, ia syahid. Orang yang mati dijalan Allah, maka ia syahid, Orang yang mati karena sakit taun (wabah), maka ia syahid.
Barangsiapa yang mati karena sakit perut, maka ia syahid. Dan orang yang mati lemas adalah syahid,”
4.Mati karena tertimpa runtuhan. Berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Nabi SAW beliau SAW bersabda, Maksud Hadist: “Orang yang mati syahid ada lima, yaitu: Orang yang mati terkena penyakit ta’un, sakit perut, orang lemas, orang yang terkena runtuhan dan orang yang shahid di jalan Allah.”
5.Tanda mati husnul khatimah, khusus bagi wanita, ialah meninggal saat nifas, ataupun meninggal saat sedang hamil. Telah diriwayatkan sebuah Hadits shahih dari Imam Ahmad, dengan sanad Ubadah bin Ash Shamit ra, bahwa Nabi Muhammad SAW menyebutkan beberapa syuhada’, diantaranya, Maksud Hadis: “…Dan wanita yang dibunuh anaknya (kerana melahirkan) masuk golongan syahid, dan anak itu akan menariknya dengan tali pusatnya ke Syurga(syahid akhirat)”.
6.Meninggal kerana terbakar dan radang selaput dada. Rasulullah SAW pernah menyebutkan macam-macam orang yang mati syahid, termasuk orang yang mati terbakar. Demikian pula orang yang meninggal lantaran menderita radang selaput dada, yaitu bengkak yang meradang, nampak pada selaput yang ada di bahagian dalam tulang-tulang rusuk. Adapun hadisnya diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunannya.
7.Diantara Hadis yang menjelaskan jenis kematian syahid yang lain yaitu: hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dan Annasaa’i, bahawa Nabi SAW bersabda,
Maksud Hadist: “Barangsiapa yang terbunuh karena membela hartanya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh karena membela keluarganya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh karena membela agamanya, maka ia syahid. Dan barangsiapa yang terbunuh karena membela darahnya, maka ia syahid”.
8.Meninggal kerana sedang bertugas (menjaga wilayah perbatasan) di jalan Allah Ta’ala. Berdasarkan hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda, Maksud Hadist: “Berjaga-jaga sehari-semalam (di daerah perbatasan) lebih baik daripada puasa beserta shalat malamnya selama satu bulan. Seandainya ia meninggal, maka pahala amalnya yang telah ia perbuat akan terus mengalir, dan akan diberikan rezeki baginya, dan ia terjaga dari fitnah”.
9.Wafat dalam keadaan melakukan amal soleh. Nabi SAW, bersabda, Maksud Hadist: “Barangsiapa mengucapkan Laa ilaha illallah karena Allah kemudian amalnya ditutup dengannya, maka ia masuk syurga.
Barangsiapa berpuasa karena Allah kemudian amalnya diakhiri denganya, maka ia masuk surga. Barangsiapa bersedekah kemudian itu menjadi amalan terakhirnya, maka ia masuk surga”. (Imam Ahmad dll). Ketahuilah wahai saudara-saudaraku, bahawa terlihatnya salah satu di antara tanda-tanda itu pada satu jenazah, bukan berarti dia dipastikan menjadi penduduk Surga. Namun diharapkan (baik sangka), itu sebagai tanda baik baginya. bilamana tanda-tanda itu tidak ada pada satu jenazah, maka janganlah menyangka bahwa seseorang ini tidak baik. Semua ini merupakan masalah ghaib yang hanya diketahui oleh Allah Ta’ala.
Sebab-sebab mati hasnul khatimah
Faktor terpenting, yaitu istiqomah melakukan ketaatan dan takut kepada Allah serta segera bertaubat dari perbuatan haram yang melumurinya, hendaknya tidak berkecimpung didalam kemaksiatan (dosa-dosa besar) dengan disengaja, seperti Ghibah, Adu domba, Makan hasil bunga bank (riba’), Berdusta, Sumpah palsu, Saksi palsu, berzina dan lain-lain.
Yang paling Inti hendaknya merealisasikan Tauhid dan Perbuatan yang paling dilarang adalah Syirik (menyekutukan Allah). Maksud Firman Allah: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (Annisaa’ : 48).
Ada tiga macam Mati Syahid, yaitu:
1.Mati Syahid dunia akhirat, (tentera yang gugur di medan tempur dalam membela Agama Allah).
2.Mati Syahid Akhirat, (Mati akibat melahirkan anak, mati lemas, sakit perut, tertimpa batu atau sejenisnya, kecelakaan dan lain-lain).
3.Mati Syahid Dunia, (perajurit gugur di medan tempur dengan niat membela Agama Allah dan mengharap rampasan perang).
Alhasil, semuanya mendapat derajat/ pahala mati Syahid, hanya saja, paling utama adalah mati Syahid Dunia Akhirat dan jasadnya haram dimandikan dan di solatkan, adapun jenis yang lain, sekalipun mendapat darjat/ pahala mati Syahid tetap wajib dimandikan, disolatkan dan dikafankan. mari kita semak beberapa Hadis Nabi Muhammad SAW tentang wafat Husnul khatimah dan mati Syahid beserta tanda-tandanya, diantaranya:
1.Wafat dalam keadaan mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah. Hadits riwayat Al-Hakim dll, bahwasannya Rasululah SAW bersabda, Maksud Hadist: “Barangsiapa yang akhir ucapannya Laa ilaaha illallah, maka ia masuk surga.”
2.Meninggal dengan kening berkeringat. Hadits riwayat Buraidah bin Hashib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, Maksud Hadist: “Kematian seorang mukmin dengan keringat di kening.”
3.Wafat pada malam Jum’at atau siangnya. Rasulullah SAW bersabda, Maksud Hadis: “Tidaklah seorang muslim wafat pada hari Jum’at atau malam Jum’at,melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur”.(Ahmad & Tirmidzi).
Disini kita bertanya tanya, bagaimana kalau seorang yang wafat selain hari kamis atau jum’at? Tentunya sama saja, tergantung amalannya selama didunia. Walaupun wafat hari Jum’at/ malam Jum’at, bila perbuatannya buruk hingga menghembuskan nafas yang terakhir, maka tetap akan mendapat siksa Allah. Yakni, wafat hari Jum’at/ malam Jum’at itu bukan jaminan.
Banyak sekali orang-orang yang baik perilakunya, namun ia mati dihari-hari selain Jum’at/ malam Jum’at termasuk Nabi Muhammad SAW wafat pada hari minggu malam Isnin. Maka dari itu, kita diwajibkan berbaik sangka terhadap orang yang sudah mati.
Hadits riwayat Muslim dalam Shahihnya, bahwasanya beliau SAW, bersabda:
Maksud Hadist “Siapakah orang yang syahid menurut kalian?” Para sahabat menjawab,”Orang yang terbunuh di jalan Allah, maka ia syahid.” Rasulullah SAW bersabda, ”Kalau begitu, orang yang mati syahid dari umatku sedikit,” mereka bertanya,”Kalau begitu, siapa wahai Rasulullah?” Beliau SAW menjawab, ”Orang yang terbunuh di jalan Allah, ia syahid. Orang yang mati dijalan Allah, maka ia syahid, Orang yang mati karena sakit taun (wabah), maka ia syahid.
Barangsiapa yang mati karena sakit perut, maka ia syahid. Dan orang yang mati lemas adalah syahid,”
4.Mati karena tertimpa runtuhan. Berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Nabi SAW beliau SAW bersabda, Maksud Hadist: “Orang yang mati syahid ada lima, yaitu: Orang yang mati terkena penyakit ta’un, sakit perut, orang lemas, orang yang terkena runtuhan dan orang yang shahid di jalan Allah.”
5.Tanda mati husnul khatimah, khusus bagi wanita, ialah meninggal saat nifas, ataupun meninggal saat sedang hamil. Telah diriwayatkan sebuah Hadits shahih dari Imam Ahmad, dengan sanad Ubadah bin Ash Shamit ra, bahwa Nabi Muhammad SAW menyebutkan beberapa syuhada’, diantaranya, Maksud Hadis: “…Dan wanita yang dibunuh anaknya (kerana melahirkan) masuk golongan syahid, dan anak itu akan menariknya dengan tali pusatnya ke Syurga(syahid akhirat)”.
6.Meninggal kerana terbakar dan radang selaput dada. Rasulullah SAW pernah menyebutkan macam-macam orang yang mati syahid, termasuk orang yang mati terbakar. Demikian pula orang yang meninggal lantaran menderita radang selaput dada, yaitu bengkak yang meradang, nampak pada selaput yang ada di bahagian dalam tulang-tulang rusuk. Adapun hadisnya diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunannya.
7.Diantara Hadis yang menjelaskan jenis kematian syahid yang lain yaitu: hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dan Annasaa’i, bahawa Nabi SAW bersabda,
Maksud Hadist: “Barangsiapa yang terbunuh karena membela hartanya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh karena membela keluarganya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh karena membela agamanya, maka ia syahid. Dan barangsiapa yang terbunuh karena membela darahnya, maka ia syahid”.
8.Meninggal kerana sedang bertugas (menjaga wilayah perbatasan) di jalan Allah Ta’ala. Berdasarkan hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda, Maksud Hadist: “Berjaga-jaga sehari-semalam (di daerah perbatasan) lebih baik daripada puasa beserta shalat malamnya selama satu bulan. Seandainya ia meninggal, maka pahala amalnya yang telah ia perbuat akan terus mengalir, dan akan diberikan rezeki baginya, dan ia terjaga dari fitnah”.
9.Wafat dalam keadaan melakukan amal soleh. Nabi SAW, bersabda, Maksud Hadist: “Barangsiapa mengucapkan Laa ilaha illallah karena Allah kemudian amalnya ditutup dengannya, maka ia masuk syurga.
Barangsiapa berpuasa karena Allah kemudian amalnya diakhiri denganya, maka ia masuk surga. Barangsiapa bersedekah kemudian itu menjadi amalan terakhirnya, maka ia masuk surga”. (Imam Ahmad dll). Ketahuilah wahai saudara-saudaraku, bahawa terlihatnya salah satu di antara tanda-tanda itu pada satu jenazah, bukan berarti dia dipastikan menjadi penduduk Surga. Namun diharapkan (baik sangka), itu sebagai tanda baik baginya. bilamana tanda-tanda itu tidak ada pada satu jenazah, maka janganlah menyangka bahwa seseorang ini tidak baik. Semua ini merupakan masalah ghaib yang hanya diketahui oleh Allah Ta’ala.
Sebab-sebab mati hasnul khatimah
Faktor terpenting, yaitu istiqomah melakukan ketaatan dan takut kepada Allah serta segera bertaubat dari perbuatan haram yang melumurinya, hendaknya tidak berkecimpung didalam kemaksiatan (dosa-dosa besar) dengan disengaja, seperti Ghibah, Adu domba, Makan hasil bunga bank (riba’), Berdusta, Sumpah palsu, Saksi palsu, berzina dan lain-lain.
Yang paling Inti hendaknya merealisasikan Tauhid dan Perbuatan yang paling dilarang adalah Syirik (menyekutukan Allah). Maksud Firman Allah: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (Annisaa’ : 48).
No comments:
Post a Comment